Jumat, 17 Oktober 2014


Assalamualaikum. Semoga para pembaca Karimun senantiasa diberkati oleh Allah SWT. Oke, Langsung aja ya,


Pernah gak sih kalian-kalian semua menepati janji kepada orang lain? atau mungkin juga kalian menerima amanah dari seseorang untuk dijaga dan dilaksanakan dengan baik. Eh, sebelumnya Tema dan pembahasan nya seperti melenceng ya? eh tenang dulu judul di atas emang udah tepat tapi, pembahasan nya memang masalah ketika kita berjanji. Belum mengerti?

Begini ya, kadang kita menemukan seseorang saling berinteraksi, lalu salah satunya berjanji, kemudian di lanjutkan dengan bersumpah. pernah kan melihat atau mendengar kejadian seperti itu? mulai dari kalangan SD,SMP, dan SMA bahkan yang muda-muda pun dikalangan kerja masih sering kita dapati hal seperti itu, meskipun hanya sekedar main-main. 

Ketidak tahuan lebih tentang islam jadi faktor utama negara ini yang mayoritas di isi oleh kalangan Islam tapi tidak tau banyak tentang Islam. Dibilang ironis sih emang pasti, kadang pepatah yang tak pernah dilupa itu "Islam cuman di KTP aja" ?

Oke lanjut aja deh, saat kita berjanji kadang seseorang yang ditepati janji butuh kepastian kan kepada si pejanji itu? atau meminta jaminan kepada si pejanji agar dirinya berharap tidak ditipu oleh si pejanji itu. mulai dari hal yang biasa sampai hal yang berlebihan. Nah ini nih saya kasih beberapa contoh :
 si A lagi ulang tahun terus punya niat untuk traktir si B nonton di bioskop
 A : eh, besok pergi nonton ya di bioskop. tenang aku yang traktir kok.
 B : ah bener nih, entar bohong lagi?
 A : iya bener, janji nih.
 B : bener janji? demi apa?
 A : iya beneran, demi Allah

nih contoh paling sederhana banget meskipun banyak dilakuin oleh semua orang, dan terutama si anak-anak ini yang berkisar antara 9-17 tahun. kalau dibilang wajar memang iya, karena yang masih kecil dibilang belum tau apa-apa. tapi kalau sudah besar apalagi di masa SMA masa masih awam dengan islam? nah ini yang kadang tidak ingin dicari oleh para remaja, kalau kita lihat fakta nya di Indonesia hampir 70persen remaja di Indonesia sudah ABG (Anak Bebas Gaul) . OK-OK lanjut nih, kadang macam-macam juga yang sering disebut saat bersumpah ada yang bilang demi waktu, demi ini bahkan nama-nama lain juga disumpahkan dan lain sebagainya. nah ini yang salah, sebenarnya membawa-bawa kan nama tuhan atau sebutan lain itu dilarang dalam islam. Boleh, tapi ada aturan dan sebab-sebab tertentu nya juga.

ah masa sih? terus kalau gitu buktiin nya pakai apa, kalau dia gak mau bersumpah?
gini nih, sumpah itu memang butuh, tapi gak setiap waktu dan tempat untuk melakukan nya. jika memang perlu maka lakukan lah apalagi kalau memang kita ingin melakukan kebaikan kepada sesama pasti Allah SWT akan bantu hamba nya yang berniat melakukan kebaikan,

nah yang ini nih, gimana kalau hal sepele seperti percakapan tadi di atas? silahkan baca aja ayat al-qur'an dibawah ini,

لاَ يُؤَاخِذُكُمُ اللهُ بِاللَّغْوِ فِيْ اَيْمَانِكُمْ وَ لكِنْ يُّؤَاخِذُكُمْ بِمَا عَقَّدْتُّمُ اْلاَيْمَانَ فَكَفَّارَتُه اِطْعَامُ عَشَرَةِ مَسَاكِيْنَ مِنْ اَوْسَطِ مَا تُطْعِمُوْنَ اَهْلِيْكُمْ اَوْ كِسْوَتُهُمْ اَوْ تَحْرِيْرُ رَقَبَةٍ، فَمَنْ لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلاَثَةِ اَيَّامٍ، ذلِكَ كَفَّارَةُ اَيْمَانِكُمْ اِذَا حَلَفْتُمْ، وَاحْفَظُوْا اَيْمَانَكُمْ، كَذلِكَ يُبَيّنُ اللهُ لَكُمْ ايتِه لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ. المائدة:89
Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barangsiapa tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya). [QS. Al-Maaidah : 89]

sudah jelas ayat di atas?
sekali lagi, sumpah itu dibolehkan, tetapi kalau hanya masalah sepele dikalangan anak-anak, para remaja sebaiknya jangan dilakukan meskipun hanya sebatas ingin pembuktian maka lakukanlah dengan sebutuh nya. cukup kita percaya kepada si pejanji tersebut, jika memang ragu dan tidak percaya akan niat dan janji nya maka jangan di ikuti. Gimana kalau sudah di ikuti karena percaya tapi di tipu juga ? ini hal yang sering terjadi juga, alangkah baik nya kita juga harus mengenal baik orang itu, meskipun kita sudah kenal lama tetap harus bersikap tenang, mengingat masa lalu tentanng si pejanji apakah pernah menepati janji nya atau tidak sangat di anjurkan pula, agar gak menimbulkan fitnah nanti nya.

terus gimana kalau dengan janji selain nama Allah SWT? seeettt,, nih saya kasih lagi satu sebagai pembuktian tapi kali ini sebuah hadist,

عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللهِ عَنْ اَبِيْهِ قَالَ: سَمِعْتُ عُمَرَ بْنَ اْلخَطَّابِ يَقُوْلُ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنَّ اللهَ عَزَّ وَ جَلَّ يَنْهَاكُمْ اَنْ تَحْلِفُوْا بِآبَائِكُمْ. قَالَ عُمَرُ: فَوَ اللهِ مَا حَلَفْتُ بِهَا مُنْذُ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص نَهَى عَنْهَا، ذَاكِرًا وَ لاَ آثِرًا. مسلم 3: 1266
Dari Salim bin Abdullah, dari ayahnya dia berkata : Aku pernah mendengar Umar bin Khaththab mengatakan : Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla melarang kalian bersumpah dengan menyebut bapak-bapak kalian”. Selanjutnya Umar mengatakan, “Demi Allah, aku tidak pernah bersumpah dengan itu sejak aku mendengar Rasulullah SAW melarangnya, baik sumpah untuk diri sendiri ataupun untuk orang lain”. [HR. Muslim juz 3, hal. 1266]

Oke, jadi jelas kan? selain nama Allah SWT itu juga dilarang, hal yang terjadi jika kita mengikuti nya dengan berjanji selain Allah SWT jelas dosa adalah tanggungan nya.

Dan yang terakhir nih, gimana caranya agar kasih nasihat kepada yang belum tau? terutama yang masih anak-anak nih. OK ini beberapa saran dari kami,

  1.  Hal pertama jelas kita kembalikan kepada orang tua masing-masing yang seharusnya mengerti dan lebih paham.
  2. Jika ingin di sampaikan maka hendaklah menyampaikan nya dengan pemahaman yang mudah dimengerti : misal, katakanlah "Jangan bersumpah dengan main-main nanti dapat dosa lho." contoh yang lain "Jangan ucap sumpah, karena sumpah itu nanti akan ditanggung di akhirat".
  3. Jika ingin berjanji lalu diminta bersumpah maka sebaiknya hindari atau cukup katakan "InsyaAllah saya akan menepati nya" karena dalam islam itu sudah lebih baik.
  4. Kalau memang tidak di percaya , maka semua itu kembali ke diri masing-masing bagaimana agar kita bermanfaat bagi masyarakat sekitar, supaya ketika kita ingin melakukan sesuatu dengan terlibat kepada orang lain, orang itu sudah lebih percaya tanpa harus meminta bersumpah . Wallahu'alam.

0 komentar :

Posting Komentar