Assalamualaikum. Kak, saya berharap kakak bisa membantu saya
menyelesaikan masalah yang sedang saya hadapi. Masalah ini sangat
berarti buat saya sehingga sering mengganggu kekhusyukan shalat saya.
Begini kak, saya menyukai seorang yang masih bisa dibilang saudara saya
tapi bukan mahram. Saya menyukai dia karena akhlaknya dan sikap dia yang
baik kepada saya. Dan kebetulan saya tinggal di rumahnya. Saat rasa itu
timbul saya tahu dia sudah punya kekasih dan tak lama berselang mereka
pun menikah. Kakak tahu kan bagaimana perasaan saya?
Sebelum menikah mungkin dia tidak tahu kalo saya suka ppadanya, tetapi setelah menikah dia baru sadar bahwa saya menyukainya. Saya pikir perasaan ini akan hilang setelah dia menikah. Tapi yang terjadi tidaklah demikian. Saya merasa kalau dia akan menjadi milik saya.
Rasa sayang itu masih ada padahal saya sudah berusaha menghilangkannya.
Saya banyak ikut kajian yang saya harap bisa membantu menghilangkan perasaan tersebut dan saya banyak beristighfar serta berdoa kepada-Nya supaya Allah membalikkan hati ini untuk tidak lagi menyukainya.
Namun setiap teringat segala hal yang menyangkut dia, hati ini jadi tidak karuan dan disaat hati nggak kuat yang saya lakukan hanya menangis.
Sekarang dia tinggal terpisah dikontrakan bersama istrinya, tapi perasaan itu tetap tidak bisa hilang. Kadang setiap mendengar dia akan datang, hati ini menjadi kacau. Dan serasa ingin pergi dari rumah tersebut. Saya tidak ingin mengetahui semua hal yang terkait dengannya.
Kak, sekarang apa yang harus saya lakukan? Sebenarnya rasa itu suci dari hati ini atau ada unsur pengaruh dari syahwat? Apakah rasa itu merupakah fitrah? Bantu saya kak, agar bisa terlepas dari masalah ini. Syukran bantuannya.
Sy-Bandung
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakaatuh. Rejeki, ajal, dan jodoh sudah ada yang menentukan. Dan seringkali apa yang kita kehendaki tidak sesuai dengan kenyataan. Dan semua yang menentukan hanyalah Allah. Di sanalah keimanan seorang muslim diuji. Mereka yang beriman kepada Allah dengan benar pasti akan meyakini bahwa segala sesuatu yang sudah diputuskan oleh Allah memilki hikmah dibaliknya dan tentunya bersifat adil.
Di samping sebagai jawaban terbaik bagi seorang hamba. Adikku, tanamkan hal itu sehingga keridhaan akan menyelimuti hati adik. Sekaligus akan mengenyahkan kegundahan ketika dia telah pergi. Relakan dia bersanding dengan orang lain, karena dia memang bukan jodoh adik. Jangan biarkabn setan menggoda dan menggerogoti keimanan adik dan masuk dalam celah yang bisa mengakibatkan dosa dan noda. Yaitu menimbulkan iri dan hasad dan berharap akan hilangnya kenikmatan orang lain.
Apa yang kita pandang baik belum tentu baik di hadapan Allah dan apa yang kita pandang buruk belum tentu pula buruk dihadapan Allah #l, sebaliknya bisa jadi yang kita pandang baik, jelek di sisi Allah,
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahu, sedang kamu tidak mengetahui.” (Al Baqarah 2:216)
Bukalah kembali lembaran kehidupan baru dengan kebaikan. Isilah hidup ini dengan banyak mengingat Allah #l, menuntut ilmu yang benar, mendakwahkan dan memperjuangkan ajaran Islam. insayaAllah mesti berat bayangan-bayangannya akan hilang seiring masa. Dan jangan berputus asa untuk selalu berdoa kepada Allah #l agar diberi ganti pendamping hidup yang lebih baik dan lebih shalih. Kuatkan kesabaran dan tunggulah kebaikan besar dibalik kesabaran yang akan diberikan oleh-Nya. Ini yang bisa kakak berikan sebagai masukan untuk adik. Kakak juga berdoa supaya adik yang di sana mendapat kemudahan untuk masalahnya. Amiin
Sumber : majalah-elfata.com
Sebelum menikah mungkin dia tidak tahu kalo saya suka ppadanya, tetapi setelah menikah dia baru sadar bahwa saya menyukainya. Saya pikir perasaan ini akan hilang setelah dia menikah. Tapi yang terjadi tidaklah demikian. Saya merasa kalau dia akan menjadi milik saya.
Rasa sayang itu masih ada padahal saya sudah berusaha menghilangkannya.
Saya banyak ikut kajian yang saya harap bisa membantu menghilangkan perasaan tersebut dan saya banyak beristighfar serta berdoa kepada-Nya supaya Allah membalikkan hati ini untuk tidak lagi menyukainya.
Namun setiap teringat segala hal yang menyangkut dia, hati ini jadi tidak karuan dan disaat hati nggak kuat yang saya lakukan hanya menangis.
Sekarang dia tinggal terpisah dikontrakan bersama istrinya, tapi perasaan itu tetap tidak bisa hilang. Kadang setiap mendengar dia akan datang, hati ini menjadi kacau. Dan serasa ingin pergi dari rumah tersebut. Saya tidak ingin mengetahui semua hal yang terkait dengannya.
Kak, sekarang apa yang harus saya lakukan? Sebenarnya rasa itu suci dari hati ini atau ada unsur pengaruh dari syahwat? Apakah rasa itu merupakah fitrah? Bantu saya kak, agar bisa terlepas dari masalah ini. Syukran bantuannya.
Sy-Bandung
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakaatuh. Rejeki, ajal, dan jodoh sudah ada yang menentukan. Dan seringkali apa yang kita kehendaki tidak sesuai dengan kenyataan. Dan semua yang menentukan hanyalah Allah. Di sanalah keimanan seorang muslim diuji. Mereka yang beriman kepada Allah dengan benar pasti akan meyakini bahwa segala sesuatu yang sudah diputuskan oleh Allah memilki hikmah dibaliknya dan tentunya bersifat adil.
Di samping sebagai jawaban terbaik bagi seorang hamba. Adikku, tanamkan hal itu sehingga keridhaan akan menyelimuti hati adik. Sekaligus akan mengenyahkan kegundahan ketika dia telah pergi. Relakan dia bersanding dengan orang lain, karena dia memang bukan jodoh adik. Jangan biarkabn setan menggoda dan menggerogoti keimanan adik dan masuk dalam celah yang bisa mengakibatkan dosa dan noda. Yaitu menimbulkan iri dan hasad dan berharap akan hilangnya kenikmatan orang lain.
Apa yang kita pandang baik belum tentu baik di hadapan Allah dan apa yang kita pandang buruk belum tentu pula buruk dihadapan Allah #l, sebaliknya bisa jadi yang kita pandang baik, jelek di sisi Allah,
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahu, sedang kamu tidak mengetahui.” (Al Baqarah 2:216)
Bukalah kembali lembaran kehidupan baru dengan kebaikan. Isilah hidup ini dengan banyak mengingat Allah #l, menuntut ilmu yang benar, mendakwahkan dan memperjuangkan ajaran Islam. insayaAllah mesti berat bayangan-bayangannya akan hilang seiring masa. Dan jangan berputus asa untuk selalu berdoa kepada Allah #l agar diberi ganti pendamping hidup yang lebih baik dan lebih shalih. Kuatkan kesabaran dan tunggulah kebaikan besar dibalik kesabaran yang akan diberikan oleh-Nya. Ini yang bisa kakak berikan sebagai masukan untuk adik. Kakak juga berdoa supaya adik yang di sana mendapat kemudahan untuk masalahnya. Amiin
Sumber : majalah-elfata.com
0 komentar :
Posting Komentar