Rabu, 14 Mei 2014

Gossip? hal ini sudah seringkali kita lakukan bahkan hampir setiap hari umat manusia menceritakan kehidupan seseorang kepada orang lain. Gossip dalam bahasa arab yaitu Ghibah. Ghibah sendiri dalam bahasa artinya menggunjing. Sedangkan dalam istilah, ghibah adalah menceritakan sesuatu yang terdapat pada diri seorang muslim baik dalam keadaan jasmani nya, rohani nya, kekayaannya, maupun dalam keadaan akhlaknya. Caranya pun bermacam-macam salah satunya menceritakan aib seseorang. Dalam hadist sudah dijelaskan apabila kita menjaga aib seorang muslim maka Allah akan menutup aib kita di hari kiamat kelak. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : "tidaklah seorang hamba menutupi aurat ( kekurangan/aib ) orang lain di dunia kecuali Allah menutupi auratnya ( aibnya ) di akhirat "(HR. Muslim).
Dalam hadist lain pun telah dijelaskan, muslim ( orang Islam ) adalah saudara bagi orang Islam lainnya, dia tidak menganiayanya dan tidak pula menyerahkannya kepada musuhnya ( tidak juga meninggalkannya tanpa pertolongan ), barangsiapa menolong saudaranya untuk memenuhi hajatnya, maka Allah bersamanya dalam memenuhi hajatnya, dan barangsiapa melapangkan suatu kesusahan dari seorang muslim, maka Allah akan melapangkan baginya suatu kesusuhan dari kesusahan di hari kiamat, dan barangsiapa menutupi (aib) seorang muslim, maka Allah menutupi aibnya di hari kiamat. (HR. Muslim).
 Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam juga telah melarang para sahabat nya untuk menggunjing seorang muslim, Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhu ia berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam naik ke atas mimbar, lalu memanggil dengan suara yang tinggi : wahai orang-orang yang beriman dengan lisannya dan iman itu belum sampai ke hati mereka, janganlah menyakiti orang-orang yang beriman, janganlah mencela mereka, dan janganlah mencari-cari aurat ( aib ) mereka, karena barangsiapa mencari-cari aib saudaranya yang muslim, maka Allah membuka aibnya dan memalukannya walaupun dia berada di dalam rumahnya. (HR. Tirmidzi). 
hal ini sudah jelas, namun apa penyebab utama manusia selalu menggibah antar sesama-nya?


Penyebab Utamanya:
1. Lemahnya Iman.
2. Pendidikan yang jelek yang ia menjalaninya sejak kecil.
3. Meninggalkan dan menyia-nyiakan waktu luang.
4. Mencari keridhaan yang lain dari teman-teman.
5. Tidak mengikuti sunnah Nabi Shalallahu'alaihi Wa Salam.
6. Kebencian dan Iri dengki yang dengan keduanya menjadi senjata buat manusia melakukan gibah dengan selainnya.
Kedua Pengaruhnya:
1. Merusak majelis dan menghancurkan hubungan persahabatan.
2. Amal perbuatan menjadi sia-sia dan mengurangi kebaikan-kebaikan.
3. Melemparkan pelakunya kedalam neraka.
4. Tercelanya gibah tidak akan terlepas dari mengadu domba, tetapi bahayanya lebih besar darinya.
5. Sifat dari sifat-sifat tercela, dan sisa dari sisa-sisa kehinaan.

Hukum Ghibah?
Ghibah adalah salah satu dosa besar hal ini bisa kita lihat dalam firman Allah swt.

Allah swt, berfirman dalam surah al-hujuurat ayat 12: 
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلا تَجَسَّسُوا وَلا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا
فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, karena sebagian dari prasangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang”
 
dalam surah lain pula dijelaskan,

إِنَّ الَّذِيْنَ يُحِبُّوْنَ أَنْ تَشِيْعَ الْفَاحِشَةُ فِي الَّذِيْنَ آمَنُوا لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيْمٌ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ

Sesungguhnya orang-orang yang menyenangi tersebarnya perbuatan keji2 di kalangan orang-orang beriman, mereka memperoleh azab yang pedih di dunia dan di akhirat….” (An-Nur: 19)

Lantas setelah kita menyadarinya bahwa ghibah adalah dosa besar, apa yang harus kita lakukan? bagaimana cara menghindarinya?

salah satu firman Allah menjelaskan,
وَالَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنَ

"Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna". [Al-Mu’minun :3]

adapun beberapa cara untuk menghindari diri dari perbuatan ghibah antara lain;
1. Bergaul dengan teman-teman yang sholih yang selalu mengajak kamu beramal kebaikan, dan menasihati kamu dari perbuatan jelek.
2. Sibuk dengan mengingat Allah (berdzikir), dan senantiasa membaca Al Qur'an.
3. Qona'ah dan Ridho dengan apa yang telah Allah berikan kepadamu.
4. Sibuk dengan aib-aib kamu dari pada aib-aib orang lain, dan memperbaiki diri dari aib-aib.
5. Berpegang teguh dengan petunjuk nabi shalallahu'alaihi wa salam.
6. Memperkuat iman dengan ilmu yang bermanfaat, dan banyak beramal sholih.

Semoga Allah senantiasa memberikan rahmat kepada kita dan selalu diberi kemudahan dalam segala urusannya. amin.

sumber:
http://anabih.blogspot.com
http://almanhaj.or.id
 

0 komentar :

Posting Komentar