Kamis, 24 April 2014

Mama …
Begitu besar perjuanganmu
Penuh susah engkau alami selama masa mengandung dan menyapih

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS. Luqman: 14).
Namun kami memang anak yang sulit bersyukur kepada Allah, lalu kepadamu

Mama …
Begitu besar kegigihanmu
Penuh susah engkau tanggung selama masa mengandung hingga menyapih
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْرًا حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: “Ya Rabbku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri“.” (QS. Al Ahqaf: 15).
Sekarang, moga kami bisa sadar untuk semakin bersyukur dan berterima kasih padamu

Mama …
Begitu besar pula didikanmu
Akhirnya kami pun bisa disekolahkan hingga jenjang kuliah
Moga kami bisa berbakti sebagaimana bakti Nabi Isa pada ibunya Maryam
قَالَ إِنِّي عَبْدُ اللَّهِ آَتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيًّا (30) وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنْتُ وَأَوْصَانِي بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا (31) وَبَرًّا بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيًّا (32)
Berkata Isa: “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.” (QS. Maryam: 30-32).

Mama …
Begitu besar pula supportmu
Akhirnya kami pun bisa bekerja setelah kuliah
Moga kami jadi anak yang berbakti dan tidak durhaka sebagaimana bakti Nabi Yahya pada orang tuanya
وَبَرًّا بِوَالِدَيْهِ وَلَمْ يَكُنْ جَبَّارًا عَصِيًّا
Dan seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka.” (QS. Maryam: 14).

Mama …
Kami pun berusaha untuk berbakti mumpung engkau masih ada
Kami yakin itulah jalan menuju surga ilahi yang paling mudah
الْوَالِدُ أَوْسَطُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ فَإِنْ شِئْتَ فَأَضِعْ ذَلِكَ الْبَابَ أَوِ احْفَظْهُ
Orang tua adalah pertengahan pintu surga. Jika mau, engkau bisa menyia-nyiakannya. Jika tidak, maka jagalah untuk mendapat tersebut.” (HR. Tirmidzi no. 1900 dan Ibnu Majah no. 3663, shahih)
Bakti padamu adalah dengan patuh pada wejanganmu, selalu menjaga lisan ini ketika berbicara denganmu, juga tidak ingin membuatmu sedih

Mama …
Kami akan membahagiakan engkau
Kebahagiaan terbesar bukanlah membahagiakan dengan limpahan dunia semata
Namun kebahagiaan hakiki adalah membahagiakan untuk akhiratmu

Mama …
Kami ingin membalas jasa dan kerja kerasmu lewat kesholihan dan do’a tulus untukmu


Warak, Girisekar, Panggang, Gunungkidul, 18 Rajab 1434 H
Oleh: Seorang anak di perantaruan yang mencintai Mama nan jauh di sana
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

0 komentar :

Posting Komentar