Mama …
Begitu besar perjuanganmu
Penuh susah engkau alami selama masa mengandung dan menyapih
  
Namun kami memang anak yang sulit bersyukur kepada Allah, lalu kepadamu
Mama …
Begitu besar kegigihanmu
Penuh susah engkau tanggung selama masa mengandung hingga menyapih
Sekarang, moga kami bisa sadar untuk semakin bersyukur dan berterima kasih padamu
Mama …
Begitu besar pula didikanmu
Akhirnya kami pun bisa disekolahkan hingga jenjang kuliah
Moga kami bisa berbakti sebagaimana bakti Nabi Isa pada ibunya Maryam
Mama …
Begitu besar pula supportmu
Akhirnya kami pun bisa bekerja setelah kuliah
Moga kami jadi anak yang berbakti dan tidak durhaka sebagaimana bakti Nabi Yahya pada orang tuanya
Mama …
Kami pun berusaha untuk berbakti mumpung engkau masih ada
Kami yakin itulah jalan menuju surga ilahi yang paling mudah
Bakti padamu adalah dengan patuh pada wejanganmu, selalu menjaga lisan ini ketika berbicara denganmu, juga tidak ingin membuatmu sedih
Mama …
Kami akan membahagiakan engkau
Kebahagiaan terbesar bukanlah membahagiakan dengan limpahan dunia semata
Namun kebahagiaan hakiki adalah membahagiakan untuk akhiratmu
Mama …
Kami ingin membalas jasa dan kerja kerasmu lewat kesholihan dan do’a tulus untukmu
—
Warak, Girisekar, Panggang, Gunungkidul, 18 Rajab 1434 H
Oleh: Seorang anak di perantaruan yang mencintai Mama nan jauh di sana
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Begitu besar perjuanganmu
Penuh susah engkau alami selama masa mengandung dan menyapih
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ
 أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي
 وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua 
orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang 
bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah 
kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS. Luqman: 14).Namun kami memang anak yang sulit bersyukur kepada Allah, lalu kepadamu
Mama …
Begitu besar kegigihanmu
Penuh susah engkau tanggung selama masa mengandung hingga menyapih
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا 
حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ 
ثَلَاثُونَ شَهْرًا حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ 
سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي 
أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ
 وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ 
الْمُسْلِمِينَ
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua 
orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan 
melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai 
menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa 
dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: “Ya Rabbku, tunjukilah 
aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku 
dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang
 Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) 
kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan 
sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri“.” (QS. Al Ahqaf: 15).Sekarang, moga kami bisa sadar untuk semakin bersyukur dan berterima kasih padamu
Mama …
Begitu besar pula didikanmu
Akhirnya kami pun bisa disekolahkan hingga jenjang kuliah
Moga kami bisa berbakti sebagaimana bakti Nabi Isa pada ibunya Maryam
قَالَ إِنِّي عَبْدُ اللَّهِ آَتَانِيَ الْكِتَابَ 
وَجَعَلَنِي نَبِيًّا (30) وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنْتُ 
وَأَوْصَانِي بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا (31) وَبَرًّا 
بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيًّا (32)
“Berkata Isa: “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al
 Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, dan Dia menjadikan 
aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia 
memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama
 aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku 
seorang yang sombong lagi celaka.” (QS. Maryam: 30-32).Mama …
Begitu besar pula supportmu
Akhirnya kami pun bisa bekerja setelah kuliah
Moga kami jadi anak yang berbakti dan tidak durhaka sebagaimana bakti Nabi Yahya pada orang tuanya
وَبَرًّا بِوَالِدَيْهِ وَلَمْ يَكُنْ جَبَّارًا عَصِيًّا
“Dan seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka.” (QS. Maryam: 14).Mama …
Kami pun berusaha untuk berbakti mumpung engkau masih ada
Kami yakin itulah jalan menuju surga ilahi yang paling mudah
الْوَالِدُ أَوْسَطُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ فَإِنْ شِئْتَ فَأَضِعْ ذَلِكَ الْبَابَ أَوِ احْفَظْهُ
“Orang tua adalah pertengahan pintu surga. Jika mau, engkau bisa 
menyia-nyiakannya. Jika tidak, maka jagalah untuk mendapat tersebut.” (HR. Tirmidzi no. 1900 dan Ibnu Majah no. 3663, shahih)Bakti padamu adalah dengan patuh pada wejanganmu, selalu menjaga lisan ini ketika berbicara denganmu, juga tidak ingin membuatmu sedih
Mama …
Kami akan membahagiakan engkau
Kebahagiaan terbesar bukanlah membahagiakan dengan limpahan dunia semata
Namun kebahagiaan hakiki adalah membahagiakan untuk akhiratmu
Mama …
Kami ingin membalas jasa dan kerja kerasmu lewat kesholihan dan do’a tulus untukmu
—
Warak, Girisekar, Panggang, Gunungkidul, 18 Rajab 1434 H
Oleh: Seorang anak di perantaruan yang mencintai Mama nan jauh di sana
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
15.16
Unknown
                              Posted in 
                              


0 komentar :
Posting Komentar