بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Ayub Jambi أبو أيوب | Admin BBG AsSunnah : Pertanyaan Untuk Ust. Sofyan
“Ustadz, saya mau tanya, kan sebaiknya kita bersuci (wudhu) setiap saat, mau pergi, mau tidur, betul tidak begitu?
Nah bagaimana kalau sedang berhalangan (haid)? Apakah boleh tetap berwudhu? Jazaakallaahu khoyron…” (10a)
Jawaban:
Disyari’atkan menjaga wudhu’ dalam setiap keadaan. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
 
استقيموا و لن تحصوا و اعلموا أن خير أعمالكم الصلاة و لا يحافظ على الوضوء إلا مؤمن
“Istiqomahlah kalian, walaupun kalian tidak akan mampu 
melakukannya secara hakiki (namun berusahalah mendekatinya), dan 
ketahuilah sebaik-baik amalan kalian adalah sholat, dan tidaklah ada 
yang MENJAGA WUDHU kecuali dia seorang mukmin.” [HR. Al-Hakim dan Ibnu Hibban dari Tsauban radhiyallahu’anhu, dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’: 952]
Laki-laki dan wanita junub juga dianjurkan menjaga wudhu’
 untuk meringankan junubnya, khususnya ketika akan makan atau tidur, 
berdasarkan keumuman hadits di atas dan juga terdapat hadits khusus dari
 Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu’anha, beliau berkata,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا 
كَانَ جُنُبًا فَأَرَادَ أَنْ يَأْكُلَ أَوْ يَنَامَ تَوَضَّأَ وُضُوءَهُ 
لِلصَّلاَةِ
“Dahulu Rasulullah 
shallallahu’alaihi wa sallam jika sedang junub, lalu beliau ingin makan 
atau tidur, maka beliau berwudhu’ terlebih dahulu sebagaimana wudhu’ 
beliau untuk sholat.” [HR. Muslim]
Adapun bagi wanita haid, tidak ada dalil khusus yang 
menganjurkannya, hanya saja sebagian ulama menyamakan antara junub dan 
haid, sehingga dibolehkan insya Allah ta’ala bagi wanita haid untuk 
menjaga wudhunya.
WaLlahu A’lam.
Sumber: nasihatonline.wordpress.com 
06.35
Karimun 08 Makassar

                              Posted in 
                              


0 komentar :
Posting Komentar