Penyusun: Redaksi Muslimah.or.id
Saudariku yang dirahmati Allah, bulan-bulan terakhir ini Indonesia
cukup disibukkan dengan wabah demam berdarah (DB) yang meluas dan
menjangkiti hampir seluruh wilayah. Penyakit ini dapat menyerang anak
maupun dewasa. Tingkat keparahannya bervariasi, mulai dari yang bisa
sembuh sendiri sampai yang fatal. Pandangan masyarakat pun berbeda-beda
tentang DB. Ada yang sangat ketakutan, namun ada pula yang menanggapi
sambil lalu. Sebenarnya, apa dan bagaimana sih terjadinya DB itu ?
Apakah DB itu?
Demam berdarah dengue, istilah kedokterannya Dengue Hemorrhagik Fever
(DHF) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue
tipe 1-4, dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti betina
(dominan) dan beberapa spesies Aedes lainnya. Di Indonesia sendiri,
keempat tipe virus Dengue dapat ditemukan, dan yang dihubungkan dengan
gejala DHF yang parah adalah tipe 3. Kekebalan (imunitas) terhadap satu
jenis virus tidak berlaku untuk infeksi jenis virus lainnya, bahkan
dapat menimbulkan reaksi yang kurang menguntungkan bagi tubuh. Jumlah
kasus DHF utamanya meningkat pada musim hujan dimana sumber air bersih
bagi perkembangbiakan nyamuk Aedes tersedia dimana-mana, jika tidak
dilakukan program pembersihan lingkungan yang baik.
Apa Saja Tanda-Tandanya ?
Saudariku yang dirahmati Allah, gejala yang tampak akibat infeksi
virus dengue biasanya muncul setelah masa inkubasi (masa dimana virus
berkembang hingga menimbulkan gejala) 3-8 hari setelah virus masuk ke
dalam tubuh. Jika sistem pertahanan tubuh dapat mengatasi virus, maka
gejala yang tampak bisa ringan atau bahkan tidak didapatkan. Namun jika
tidak, dapat timbul beberapa kondisi sebagai berikut:
- Demam tinggi mendadak, >38° C, 2-7 hari
- Demam tidak dapat teratasi maksimal dengan penurun panas biasa
- Mual, muntah, nafsu makan minum berkurang
- Nyeri sendi, nyeri otot (pegal-pegal)
- Nyeri kepala, pusing
- Nyeri atau rasa panas di belakang bola mata
- Wajah kemerahan
- Nyeri perut
- Konstipasi (sulit buang air besar) atau diare
Jika seluruh atau beberapa gejala diatas ditemukan pada seseorang,
maka secara medis orang itu didiagnosis menderita Demam Dengue (Dengue Fever).
Adapun tanda-tanda seseorang menderita Demam Berdarah Dengue (DHF) adalah jika didapatkan:
- Demam tinggi mendadak >38°C selama 2-7 hari
- Adanya manifestasi perdarahan spontan, seperti bintik-bintik merah di kulit yang tidak hilang jika ditekan (utamanya di daerah siku, pergelangan tangan dan kaki), mimisan, perdarahan gusi, perdarahan yang sulit dihentikan jika disuntik atau terluka
- Pembesaran organ hepar (hati) dan limpa
- syok
Kriteria berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium darah:
- Adanya trombositopenia, yaitu jumlah trombosit < 150.000/mm³ (normalnya 150-450 ribu/mm³)
- Hemokonsentrasi, yaitu pengentalan darah akibat perembesan plasma (komponen darah cair non seluler), ditandai dengan nilai Hematokrit (Hct) yang meningkat 20% dari nilai normalnya.
Jika terdapat minimal 2 tanda klinis dan 2 laboratoris, maka orang
yang mengalaminya didiagnosis menderita DHF. Berdasarkan tanda-tanda
diatas pula, DHF dibagi atas beberapa derajat, yaitu:
- DHF derajat I: Tanda-tanda infeksi virus, dengan menifestasi perdarahan yang tampak hanya dengan Uji Torniquet positif.
- DHF derajat II: Tanda infeksi virus dengan manifestasi perdarahan spontan (mimisan, bintik-bintik merah)
- DHF derajat III: Disebut juga fase pre syok, dengan tanda DHF grade II namun penderita mulai mengalami tanda syok; kesadaran menurun, tangan dan kaki dingin, nadi teraba cepat dan lemah, tekanan nadi masih terukur.
- DHF derajat IV: Atau fase syok (disebut juga dengue syok syndrome/DSS), penderita syok dalam dengan kesadaran sangat menurun hingga koma, tangan dan kaki dingin dan pucat, nadi sangat lemah sampai tidak teraba, tekanan nadi tidak dapat terukur.
Apakah Semua Penderita DHF Perlu Dirawat ?
Jawabannya: Tidak, ya Saudariku fillah. Rata-rata penderita atau
keluarga penderita mulai menyadari sakitnya pada DHF grade I-II, dan
keduanya tidak memerlukan perawatan di rumah sakit, kecuali jika
penderita sangat sulit minum dan makan, yang biasanya terjadi pada anak
kecil. Yang memerlukan perawatan dan pemantauan intensif hanya DHF grade
III-IV, karena fatalitas yang mungkin terjadi. Jadi janganlah kita
tergesa-gesa memaksakan perawatan di Rumah Sakit, apalagi jika demamnya
baru berlangsung selama 2-3 hari dan kondisi penderita masih cukup baik,
masih mau makan dan minum. Selain karena sifat penyakit ini yang
sebenarnya dapat sendiri dengan perbaikan kondisi penderita, kita juga
dapat menghindari pengeluaran biaya yang tidak perlu dan kontaminasi
kuman yang mungkin terjadi di rumah sakit.
Apa yang Bisa Dilakukan di Rumah ?
Pengobatan DHF sesungguhnya bersifat suportif dan simtomatik, artinya
tidak memerlukan obat untuk kausanya (seperti antivirus). Yang paling
ditekankan adalah nutrisi dan hidrasi alias makan dan minum yang cukup.
Lebih ditekankan untuk minum yang banyak, untuk mengatasi efek kebocoran
plasma darah dan meningkatkan jumlah trombosit. Setidaknya, memenuhi
kebutuhan cairan harian per harinya, yang dapat dihitung dengan rumus:
- Dewasa: 50 cc/kg BB/hari
- Anak: Untuk 10 kg BB pertama: 100cc/kg BB/ hari
- Untuk 10 kg BB kedua: 50 cc/kg BB/ hari
- Untuk 10 kg BB ketiga dan seterusnya: 20 cc/kg BB/hari
Contoh: Anak fulan 8 tahun dengan BB 23 kg, berarti kebutuhan cairan perharinya adalah ((100×10) + (50×10) + (20×3))= 1560 cc
Pengobatan lain yang dapat diberikan adalah kompres hangat dan
penurun panas jika demam, vitamin penambah nafsu makan, antimuntah jika
dibutuhkan. Perlu diingat juga bahwa penggunaan antibiotik tidak
diperlukan pada kasus DHF murni (tanpa adanya infeksi bakterial). Jika
ada diantara ukhti yang membawa pasien DHF berobat, dan kemudian
mendapatkan resep antibiotik, bertanyalah pada dokter atau yang
meresepkan tersebut apa kepentingannya, agar tidak terjadi pemborosan
uang dan obat, dan membebani tubuh penderita.
Kapan Harus Waspada ?
Beberapa kasus DHF dapat berlanjut menjadi serius yang diakibatkan
oleh beberapa faktor, antara lain seperti keganasan virus dan pertahanan
tubuh yang lemah. Tanda-tanda yang menunjukkan penderita perlu mendapat
pemeriksaan medis antara lain:
- Muntah darah segar (merah) atau muntah hitam
- Buang air besar berwarna hitam
- Sesak nafas yang makin lama makin sesak meski demam telah teratasi
- Nyeri perut yang makin nyata, diiringi dengan pembesaran lingkar perut
- Kesadaran menurun tanpa syok, nyeri kepala atau pusing hingga muntah nyemprot, pandangan makin lama makin kabur
Tanda-Tanda Syok
Tanda-tanda tersebut menggambarkan perembesan plasma yang tidak
teratasi dan efek perdarahan dalam rongga tubuh (misalnya saluran cerna,
otak) akibat trombosit yang terus turun. Penderita yang mengalami tanda
diatas sebaiknya segera diperiksakan ke Rumah Sakit untuk mendapat
penanganan lebih lanjut.
Lalu… Kapan Sembuhnya ?
DHF umumnya akan mengalami penyembuhan sendiri setelah 7-8 hari, jika
tidak ada infeksi sekunder dan dasar pertahanan tubuh penderitanya
memang baik. Tanda penyembuhan antara lain meliputi demam yang turun
perlahan, nafsu makan dan minum yang membaik, lemas yang berkurang dan
tubuh terasa segar kembali.
Nah saudariku, semoga informasi singkat diatas dapat menambah
pengetahuan kita akan DB/DHF ini. Yang terpenting hendaknya kita selalu
ingat bahwa Allah Ta’ala menciptakan segala sesuatu pastilah ada
hikmahnya. Contoh kecil adalah penyakit ini, dimana virus yang ukurannya
dalam skala nanometer, dapat menyebabkan sakit serius pada mahluk yang
jauh lebih besar darinya, menunjukkan betapa lemahnya kita manusia di
hadapan Sang Pencipta alam semesta.
Maroji’:
- Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak Bagian Infeksi & Penyakit Tropis , terbitan
IDAI. - Tatalaksana DBD di Indonesia , terbitan IDAI.
- Standar Pelayanan Medis, terbitan IDAI.
***
Artikel www.muslimah.or.id
21.57
Karimun 08 Makassar
Posted in


0 komentar :
Posting Komentar